Status Waspada Gunung Kelud
rapijatim.or.id – Kediri, Status Gunung Api Kelud statusnya dinaikkan dari status Normal ke status Waspada mulai hari : Minggu Tanggal 2 Pebruari 2014 jam 09.30 Wib. Relokasi (pengosongan) 2 Km dari titik nol (anak Gunung Kelud). Sedangkan dari Dinas Pariwisata Kab.Kediri menutup kunjungan masyarakat ke lokasi Anak Kelud. Informasi dari : Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Kelud ,KHOIRUL HUDA -JZ13KNZ
Gunung Kelud mempunyai ketinggian 1.731 meter dan termasuk gunung berapi. Posisinya berada di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, Malang. Dalam aktivitas terakhir pada 2007 silam, danau kawah berubah seiring munculnya kubah lava.
Berikut Perubahan status Gunung Kelud…
Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur.
I. pendahuluan
Gunungapi Kelud berbentuk strato, secara administratif terletak di tiga Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dan secara geografis terletak pada posisi 7º 56’ 00” LS, 112º 18’ 30” BT dengan ketinggian puncak 1.731 meter di atas permukaan laut.
Aktivitas terakhir terjadi pada tahun 2007 diawali dengan peningkatan aktivitas kegempaan dan diakhiri dengan erupsi efusif pada tanggal 3-4 November 2007 berupa kubah lava ditengah danau kawah.
II. PENGAMATAN
2.1. VISUAL
Pemantauan secara visual yang dilakukan dari Pos PGA Kelud yang terletak di Desa Margomulyo, Kecamatan Ngancar yang berjarak sekitar 7,5 km dari puncak G. Kelud. Hasil pemantauan secara visual sejak 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut :
Tanggal 1 – 7 Januari 2014; Cuaca cerah-mendung dan hujan gerimis – deras, angin tenang ke arah Selatan, suhu udara 20 – 260C, kelembaban 82 – 85%. gunung jelas-berkabut.
Tanggal 8 – 14 Januari 2014; Cuaca cerah-mendung dan hujan gerimis – deras, angin tenang ke arah Selatan, suhu udara 19 – 270C, kelembaban 81 – 86%. gunung jelas-berkabut.
Tanggal 15 – 21 Januari 2014; Cuaca cerah-mendung dan hujan gerimis – deras, angin tenang ke arah Selatan, suhu udara 19 – 270C, kelembaban 81 – 86%. gunung jelas-berkabut.
Tanggal 22 – 30 Januari 2014; Cuaca cerah-mendung dan hujan gerimis – deras, angin tenang ke arah Barat, suhu udara 19 – 250C, kelembaban 86 – 88%. gunung jelas-berkabut.
Tanggal 31 Januari – 2 Februari 2014, (sampai dengan pukul. 14.00); cuaca mendung-kabut, angin tenang Selatan, suhu udara 19 – 260C, kelembaban 88%. Gunung berkabut.
2.2. KEGEMPAAN
Hasil rekaman kegempaan sejak tanggal 1 Januari 2014 (Lampiran 1 dan 2) adalah sebagai berikut :
Tanggal 1 – 7 Januari 2014; 4 kali Gempa Low Frekuensi (LF), 14 kali Gempa Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 1 (satu) kali Gempa Vulkanik Dalam (VA),44 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).
Tanggal 8 – 14 Januari 2014; 2 kali Gempa Low Frekuensi (LF), 18 kali Gempa Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 4 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 32 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).
Tanggal 15 – 21 Januari 2014; 98 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 34 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA),27 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).
Tanggal 22 – 31 Januari 2014; 234 kali Gempa Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 74 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 2 kali Gempa Tektonik Lokal (TL), 79 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).
Tanggal 1 – 2 Februari 2014 (sampai dengan jam 14.00 WIB); 111 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 30 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 3 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).
Selama periode 1 Januari – 2 Februari 2014 terjadi peningkatan jumlah Gempa Vulkanik Dangkal (VB). Peningkatan cukup signfikan dimulai pada tangggal 15 dan 16 Januari 2014, yaitu jumlah 22 dan 24 kali kejadian. Peningkatan jumlah Gempa Vulkanik Dangkal (VB) cenderung terus naik namun berfluktuatif (pada tanggal 28 Januari 2014 mencapai 33 kali kejadian dan tanggal 2 Februari 2014 hinggap pukul 11:00 WIB mencapai 68 kali kejadian).
Jumlah Gempa Vulkanik Dalam (VA) cenderung terus naik namun berfluktuatif, sejak tanggal 27 Januari 2014, yaitu mencapai 23 kejadian pada tanggal 30 Januari 2014 dan 14 kejadian pada 2 Februari 2014 hingga pukul 11:00 WIB..
Penentuan lokasi sumber gempa-gempa vulkanik berada pada sekitar tubuh G. Kelud dengan kedalaman 2-8 km .
2.3 DEFORMASI
Pengamatan deformasi dilakukan dengan metoda tiltmeter. Lokasi pengamatan deformasi dengan tiltmeter dilakukan di satu lokasi (stasiun Lirang). Tiltmeter merekam data dengan baik sampai 2 Februari 2014, namun belum mengindikasikan adanya inflasi baik komponen Tangensial (X) maupun komponen Radial .(Lampiran 3).
2.4. SUHU AIRPANAS,
Pengukuran suhu air panas dilakukan secara kontinyu di kawah G. Kelud sejak 10 September 2013 sampai 2 Februari 2014. Suhu air panas menunjukkan peningkatan sebesar 5,5 oC (Lampiran 4).
III. POTENSI BAHAYA
Daerah yang berpotensi terlanda bahaya letusan G. Kelud terdiri dari 3 (tiga) kawasan, yaitu :
– Kawasan Rawan Bencana III (KRB III) merupakan kawasan yang selalu terancam awan panas, gas racun, lahar letusansan, aliran lava, dan kawasan yang sangat berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat dalam radius 2 km dari pusat erupsi.
– Kawasan Rawan Bencana II (KRB II) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, dan lahar letusan, serta kawasan yang berpotensi tertimpa lahar hujan dan hujan abu lebat dalam radius 5 km dari pusat erupsi.
– Kawasan Rawan Bencana I (KRB I) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar hujan, serta kawasan yang berpotensi tertimpa lahar letusan dalam radius 10 km dari pusat erupsi.
IV. KESIMPULAN
Aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dan Gempa Vulkanik Dalam (VA).
Data suhu air panas di Kawah G. Kelud menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya G. Kelud maka terhitung tanggal 2 Februari 2014 pukul 14:00 WIB status kegiatan G. Kelud dinaikan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II).
Jika terjadi penurunan aktivitas vulkanik G. Kelud, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya. Apabila aktivitasnya terus meningkat, maka daerah yang terdampak dapat diperluas sesuai ancamannya.
V. REKOMENDASI
Sehubungan dengan G. Kelud dalam status Waspada, maka kami rekomendasikan:
Masyarakat di sekitar G. Kelud dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Kelud dalam radius 2 km dari kawah aktif.
Masyarakat di sekitar G. Kelud diharap tenang, tidak terpancing isyu-isyu tentang letusan G. Kelud dan harap selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Masyarakat yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana II (KRB II) untuk selalu waspada dan memperhatikan perkembangan G. Kelud yang dikeluarkan oleh BPBD setempat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (BPBD Provinsi) dan SATLAK Kabupaten Kediri, BPBD Kabupaten Blitar dan BPBD Kabupaten Malang tentang aktivitas G. Kelud. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten.
Agar SATLAK Kabupaten Kediri, BPBD Kabupaten Blitar dan BPBD Kabupaten Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Kelud di Kampung Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang serat Satlak PB Kabupaten Kediri dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Kelud.
Berikut tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia :
Sumber :
1. JZ13KNZ
2. http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-gunungapi/308-peningkatan-status-g-kelud-dari-normal-menjadi-waspada-2-februari-2014